Cara VC Bekerja

Tulisan dihari minggu
Selamat datang. Bagaimana kabar teman-teman?
Hampir tiap hari sekarang saya mendapatkan berita duka dari kerabat, relasi dan beberapa rekan yang menderita karena covid-19 bahkan sampai ada yang meninggal dunia.
Kita harus berduka atas kehilangan rekan-rekan kita dan para tenaga kesehatan yang terus berjuang untuk menolong banyak orang akibat pandemi ini.
Terus jaga kesehatan dan kalau memang bisa dirumah saja untuk mencegah penularan. Tetapi kita juga tahu kalau tidak semua usaha dan bisnis siap dan bisa untuk bekerja dari rumah ya.
Bagi teman-teman yang terkena dampak karena pembatasan karena PPKM Darurat ini, yuk kita coba cari solusi bersama, bagaimana untuk melewati ini semua.
Kali ini mau nulis tentang bagaimana cara venture capital bekerja dan kira-kira usaha macam apa sih yang mereka cari. Terinsipirasi oleh 2 startup besar yang akan hajatan listing dibursa saham nih, yups Bukalapak dan Goto.
Venture Capital dan Usaha yang Mereka Cari
Seperti yang kita tahu bersama, venture capital adalah institusi yang bisnis utamanya adalah menggandakan uang. Mirip-mirip Kanjeng dong ya? He3. Bisa dibilang begitu.
Tetapi dengan cara yang halal dan legal ya tentunya.
Mereka mengumpulkan uang dari para orang-orang kaya, sulthan maupun institusi keuangan yang mempunyai likuiditas luar biasa banyaknya.
Nah, kalau kita nda punya uang kan ada masalah kan. Sama juga dengan orang-orang super kaya yang juga bingung naruh duitnya dimana. Supaya bisa terus berkembang dan menghasilkan.
Sabar, saya belum sampai disana kok, baru pemerhati saja, makanya perlu belajar nih kalau tiba-tiba dapat rejeki lebih. Selain kita harus berbagi juga bagi yang membutuhkan ya.
Nah, sekarang bagaimana dan bisnis apa yang mereka akan invest nih?
Pertanyaan bagus.
Tentunya, yang berprospek dan akan menghasilkan nilai yang lebih selama periode mereka berinvestasi.
Sebuah perpaduan ilmu dari perencanaan dan peramalan gitu deh, karena tidak ada yang tahu dimasa depan apakah bisnis yang mereka pilih akan jadi beneran atau zonk aka tutup.
Tetapi kalau kita lihat dari kriteria-kriteria bisnisnya, yang sekarang lagi rame dan banyak dilirik yang pasti berhubungan dengan fintech nih. Apalagi banyak bank-bank baru yang bermunculan secara digital nih.
Mencoba untuk mengambil ceruk pasar nasabah perbankan dan yang belum jadi nasabah tentunya.
Coba kita cek bersama bisnis kita
Lalu, kalau kita punya bisnis, kira-kira bakal dilirik oleh VC nda sih?
Melalui tulisan cara VC bekerja ini, kita bisa cek bareng-bareng ya, kira-kira bisnis kita (atau saya) bakal dilirik apa nda.
Sebelum lanjut, mampir dulu dong ke artikel yang saya dan tim saya buat. Makasi ya.
Bisa karena terbiasa. Yuk simak bacaannya.
Atau informasi terkait tempat pengisian tabung oksigen bagi yang membutuhkan.
Lanjut ya.
Yang pasti yang mereka incar adalah bisnis yang mampu memberikan market atau pasar yang besar dan siap untuk menjadi sumber pendapatan bisnis kedepannya.
Meskipun saat sekarang masih terus merugi, tetapi secara jangka panjang atau saat proses “penggemukan” sudah berada dijalan yang benar.
Kalau bisnis kita masih lokal aja dan tidak bisa berpikiran secara nasional, sepertinya sulit tuh untuk bisa dilirik. So aim high and big ya.
Kedua, tentunya yang bisa ditingkatkan skalanya tanpa menambah biaya variabel yang seiring dengan peningkatan penjualan. Sulit klo begitu soalnya.
Maka dari itu contoh perusahaan-perusahaan yang diinvest selalu berada dibidang digital dan bukannya yang konvensional.
Ketiga, butuh investasi besar untuk diawal dan proses edukasi pelanggannya. Tetapi pada akhirnya akan kembali dari recurring (berulang) order nya.
Kira-kira sudah tergambar ya untuk jawaban topik kali ini? Mantab.
Kalau mau diskusi-diskusi lebih lanjut, boleh dengan saya via Linkedin ya.
Salam
One response
[…] Cara Venture Capital Bekerja […]