Kejar Rumah dengan Rumah
Pic Source: thespruce.com
Sebuah Ide
Nah lho, apapula ini. Mengejar rumah dengan rumah? Mabuk liburan kau Bang? he3… sabar, saya nda mabuk kok. Ini memang topik yang menarik. Yuk coba kita bahas bersama.
Cita-cita kaum milenial saat ini setelah lulus dari studinya, salah satunya adalah membeli properti pertama mereka. Ya, properti. Sebuah pengeluaran yang menurut analisa para financial planner menempati lebih dari 30% dari penghasilan mereka. Cukup besar bukan?
Properti bisa bermacam-macam bentuknya. Ada rumah tapak dan ada juga apartemen. Seringkali dengan penghasilan yang pas-pas-an sewaktu bekerja diawal-awal karier, pilihan yang kita punya sangatlah sedikit. Paling apartemen tipe studio atau rumah tapak dengan posisi jauhnya minta ampun dipelosok kota-kota penunjang Jakarta.
Kejar Rumah dengan Rumah
Nah, topik kali ini mengenai kejar rumah dengan rumah. Kenapa saya angkat topik ini, karena kemarin saat kami berkunjung ke saudara kami yang mempunyai tempat tinggal didaerah Tangerang, sedemikian pesat perkembangan Tangerang dan sekitarnya.
Banyak perumahan baru bermunculan dengan brand developer terkenal disana. Sebut saja salah satunya Ciputra. Hadir dengan rumah contoh yang sangat menggoda iman untuk minta langsung di”deal”kan saja.
Apa hubungannya kejar rumah dengan rumah Mas? Ok. Penjelasan saya sebagai berikut. Seringkali kita berfikir bahwa untuk bisa mendapatkan rumah didalam kota Jakarta, merupakan PR yang sangat susah (bukan berarti nda bisa ya).
Kita harus menabung ekstra keras, bekerja ekstra keras juga dan dapat rejeki dari Tuhan atas karier dan penghasilan sehingga bisa membeli properti tapak di Jakarta.
Tetapi ada trik yang kedua. Sama-sama kerja keras lho ya, itu asumsi yang tidak boleh dilanggar juga. Tetapi kita mulai dari properti diluar jakarta dengan kapasitas yang kita miliki sekarang. Nah? Jauh lebih memungkinkan nda?
Ok. Disini saya menggunakan asumsi orang bekerja dengan kenaikan gaji yang linear ya. Apabila Anda pengusaha mungkin bisa lebih baik atau bisa lebih cepat sesuai kemampuan Anda.
Analisa dan Caranya
Karena ketika kami ngobrol dengan sales properti yang bertugas, secara tidak langsung tiap perumahan baru dijual, akan ada kenaikan sekitar 3% dari harga rumah sebelumnya. Artinya apa, pengembang sebagai yang empunya barang, akan mengendalikan harga jual (price maker).
Dengan begitu, apabila properti pertama yang kita beli dengan apapun caranya, cash, cash keras, cash bertahap ataupun KPR nanti akan naik dengan sendirinya di secondary market atau pasar sekunder.
Kalau kita ingin mengejar properti atau rumah didalam kota contoh harga 1.5M, maka kita cukup membeli properti diluar Jakarta dulu dan menunggu kenaikan harganya, sambil berinvestasi terus. Ya, mungkin ada analisa lain yang diperlukan seperti kenaikan rata-rata harga properti disekitar situ, tetapi itu PR kita.
Intinya, mengejar rumah idaman dengan menabung, hampir dipastikan mustahil. Mengejar rumah idaman dengan berinvestasi dirumah yang lebih kecil terlebih dahulu mungkin bisa lebih cepat daripada pilihan pertama. Anda bisa mengejar investasi dengan reksadana atau investasi saham, jauh lebih hebat lagi.
Happy Holiday dan sampai bekerja kembali diminggu depan.
Salam,
Tertarik bergabung dengan tim kami untuk posisi yang ada, silahkan ya lihat tahapan rekrutmen di Sunartha disini: Careers.
No responses yet