Pelajaran Bisnis dari Game

No category

Pertama-tama mau mengucapkan Selamat Hari Lebaran bagi teman-teman yang merayakannya, Maaf Lahir Batin ya apabila ada kesalahan yang dibuat secara sengaja maupun tidak. Semoga kita bisa memulai lembaran baru kedepannya.

Waktu liburan lebaran, saya kembali mencoba game yang sudah dulu merupakan game pc kesukaan saya. Nama game tersebut adalah Capitalism II. Game dengan grafis seadanya (apabila dibandingkan dengan Sims dan game-game keluaran baru). Tetapi yang saya kagum adalah, bagaimana pembuat game tersebut mengisi Artificial Intelegent pengusaha kedalam unsur persaingan antar pengusaha.

Saya sharing sedikit mengenai game tersebut ya. Game Capitalism II merupakan game simulasi bisnis dengan tingkat kesulitan yang dapat disesuaikan. Uniknya adalah game ini melatih kita, sebagai pengusaha untuk memulai usaha dan mengembangkan sampai batas imajinasi kita, contohnya mau seperti Bill Gates ataupun Warren Buffet. Betul, digame ini kekayaan pemain akan dibandingkan dengan Billionaire yang ada didunia nyata.

Nah, penasaran kan sama game nya? Coba aja digoogling dan dicari-cari infonya. Pelajaran bisnis dari game ini adalah :

 

1. Kita harus fokus disaat-saat awal usaha, karena keuangan kita pastilah terbatas. Sama dengan saat kita memulai bisnis, pasti hal itu juga terjadi dengan kita. Klo misalkan kita memulai bisnis dengan keuangan yang serba kecukupan, saya rasa hal ini tidak menjadi masalah bukan? Nah, klo kita musti fokus, cobalah membuat 1 industri/bidang usaha yang tidak dimiliki oleh pesaing sehingga kita dapat memfokuskan dan mencari pendapatan sebanyak-banyaknya. Seringkali kita didunia nyata juga begitu bukan? Berasa sudah jago, dan langsung buka sekian banyak bisnis, malahan tidak ada yang jadi lagi.

2. Optimalkan dana dari pihak ketiga seperti bank. Bisnis kita ga akan bisa berkembang cepat kalau tidak melalui bank. Mental kita adalah lebih baik jangan berhutang. Tetapi kalau berhutang dan hitungannya masuk untuk kegiatan produktif, kenapa tidak bukan? Asal itungannya sudah bener lho ya. Jangan pinjem uang dari bank untuk kegiatan konsumtif ok?

3. Jangan jual saham mu diawal. Jual saham itu saatnya dibelakang saat nilai bisnismu sudah besar. Terkadang diawal karena kita ga punya modal, kita jual saham kita diawal dengan harga murah. Nanti klo bisnismu sudah besar, kmu akan sangat kesulitan untuk buy back sahammu lagi.

4. Terakhir ya. Cashflow is the king. Selalu jaga cashflow dan sediakan kas di perusahaan. Seringkali ada saja kejadian seperti kerugian. Nah, selalu persiapkan hal untuk yang terburuk.

Sip, itu dulu ya. Nanti kita lanjutkan lagi ya diblog kemudian.

Regards,

Daru

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven − nine =