Profesi Kekinian Yang Akan Dibutuhkan Dimasa Depan

BI

Profesi Kekinian Yang Akan Dibutuhkan Dimasa Depan.

Saya bukan peramal atau profesi sejenis yang bisa melihat masa depan. Tetapi saya ingat sekali pembicaraan ketika saya berdiskusi dengan teman lama yang sudah cukup lama tidak bertemu.

Daru, inget nda teman-teman kita yang memutuskan untuk mengambil kuliah dibidang perminyakan?  Kata dia. Ya, saya ingat sekali. Hampir semua teman saya yang mengambil kuliah tersebut, langsung melejit saldo rekening bank-nya he3, saya tidak bercanda.

Booming harga minya dunia membuat hampir semua orang yang bekerja disektor tersebut menikmatinya. Apakah saya iri dengan mereka? Tentu tidak, karena menurut saya rejeki sudah ada yang mengaturnya. Setuju?

Mari kita lanjutkan. Lalu, setelah minyak dunia harganya mengalami kontraksi seperti sekarang ini, apa donk profesi yang akan menjadi primadona berikutnya? Pertanyaan yang bagus.

Tanggal 20 Mei 2017 kemarin, hari sabtu, saya menghadiri sebuah acara meetup yang diadakan oleh DataScience Indonesia. Komunitas yang mewadahi para data scientist (peneliti data mungkin istilah Indonesianya) dan pihak-pihak yang tertarik mengenai bidang ini.

Pembicara pertama, Pak Satrio Prabandaru (yang namanya mirip sama saya, ada daru-nya) memberikan insight yang sangat menarik dan harus saya bagikan ke teman-teman sekalian mengenai profesi ini.

Profesi ini muncul karena ada kebutuhan bisnis user atau pelaku bisnis dimana saat ini data dikumpulkan dalam skala yang terbilang sangat banyak dan cepat. Tahu dari mana? Ok, sekarang nda usah jauh-jauh saja. Euforia startups dan Big Data lah salah satu pencetusnya. Dimulai dari Google dan kawan-kawannya seperti Facebook.

Mereka (perusahaan tersebut) memperkerjakan banyak orang untuk melakukan analisa terhadap data yang dimiliki. Untuk apa? Tujuannya adalah untuk memahami dan memberikan insight kepada bisnis user apa yang harus dikerjakan kedepannya sehingga ide tersebut bisa dieksekusi dan meningkatkan value atau nilai kedepannya.

Sebagai contoh sederhana saat Pak Satrio bercerita. Dianalogikan sedotan sebagai data. Sedotan yang kita tahu fungsi dan nilainya digunakan untuk kita menyedot suatu minuman? Setuju?

Nah, apakah Anda tahu bahwa sedotan dapat dibuat udang-udangan untuk umpan pancing dengan ditambahkan kail dan pemberat? Menarik?

Sama dengan data. Data yang hanya 1 sisi, akan berbeda apabila digabungkan dengan data lainnya, sehingga didapatkan nilai dan memberikan masukan terhadap bisnis.

Disinilah data scientist ikut andil dalam proses tersebut. Jadi, pertanyaannya apakah orang biasa-biasa saja seperti saya bisa menjadi data scientist? Jawabannya, kenapa tidak? Tetapi seperti Pak Satrio bagikan, ternyata ada skill set yang para peminat profesi ini harus kuasai. Pasti donk!

Nah, skill set-nya apa saja? Karena banyak, saya bagikan yang menurut saya penting ya.

Menurut saya, salah satu skill yang terpenting dipelajari bagi yang tertarik adalah bagaimana menjadi storyteller hasil analisa data.

Iya. Kenapa begitu? Karena setahu saya, sehebat apapun analis data tersebut bisa membuat suatu insight yang menarik bagi audiens-nya, tetapi saat bercerita kurang meyakinkan, pasti gimana rasanya.

Bercerita mengenai data pekerjaan yang tidak mudah. Menceritakan runutan dan logika bagaimana data tersebut dianalisa sampai pada kesimpulannya dan menyakinkan tidaklah semudah membuat slide. Kita harus bisa menarik perhatian dan bercerita seperti mendongeng menurut saya (tapi bukan mendongeng dan membuat ngantuk ya).

Ilmu kedua yang perlu adalah bagaimana mendapatkan data tersebut, membersihkan dan mengolahnya. Ilustrasi yang tepat disini adalah data scientist itu mirip chef. Chef yang hebat adalah chef yang bisa membuat masakan sesuai dengan kebutuhan penikmat makanan dan mengerti mengolah bahan-bahan yang ada. Dan bahan tersebut standar-standar saja.

Jadi, pekerjaan yang kekinian ini, apakah mudah atau susah Mas Ndaru? Menurut saya gampang-gampang susah. Gampang dipelajari, namun sulit untuk dikuasai. Seperti Chef, diperlukan jam terbang yang cukup untuk suatu menu yang biasa namun bisa menjadi luar biasa ditangan yang tepat.

Mungkin saya akan berbagi lagi dipart kedua ya supaya tidak terlalu panjang. Oiya, berkenalan dengan saya di Linkedin apabila Anda ingin berdiskusi lebih lanjut atau email ke saya di daru@sunartha.co.id.

Salam,

Daru

 

 

 

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − fourteen =