Return on Investment (ROI) dengan Implementasi ERP

No category

Return on Investment (ROI) dengan Implementasi ERP.  Pembahasan mengenai hal ini merupakan hal yang sangat menarik apabila Anda diminta oleh atasan atau Anda sendiri sebagai owner ingin mengimplementasikan ERP.

Seperti kita tahu, ERP (enterprise resources planning) bukan investasi yang kecil. Baik dengan vendor yang sudah terkenal seperti SAP, Oracle dan Microsoft ataupun dengan in-house IT developer diperusahaan Anda. Kisarannya bervariasi dari puluhan juta bahkan yang jauh diatasnya.

Pertanyaan setiap manajemen perusahaan adalah berapa return yang akan didapat apabila kita berinvestasi di ERP ini? Mari kita coba bagi menjadi beberapa poin yang mungkin bisa membantu dalam menjawab pertanyaan tersebut.

  1. Return yang terlihat adalah penambahan profit perusahaan

Apakah dengan implementasi sistem ERP mahal-mahal, perusahaan kita tambah untung atau malah buntung? Yups, itu ketakutan dari owner bisnis sebelum mencoba implementasi ERP. Karena takutnya biaya maintenancenya lebih mahal dari penghematan yang didapat.

Seringkali owner dan tim yang didelegasikan untuk proyek ini berbeda ekspektasi. Itu yang dari awal biasanya sudah salah. Pertanyaan tepatnya adalah apa yang diharapkan setelah implementasi ERP.

Biasanya harapannya adalah mempercepat proses kerja. Mengurangi pekerjaan yang berulang/redundant. Dan mengalokasikan resources/ personel ke bagian yang lebih tinggi nilai tambahnya ke perusahaan.

3 Hal yang diidam-idamkan owner bukan? Nah setelah harapan itu jelas, maka kita fokuskan dipemilihan ERP mana yang mampu menjawab pertanyaan tersebut. Kan tidak mungkin memilih produk/vendor yang tidak sesuai dengan masalahnya, contoh obat. Kita tidak mungkin minum obat batuk klo sakitnya pusing kan?

Hasilkan apa? Pasti perusahaan akan dapat meningkatkan profit karena harapannya sudah tercapai dengan memilih produk ERP yang tepat.

2. Return atas berjalannya workflow yang sesuai dengan prosedur sehingga owner tenang dalam mengawasi operasional.

Ini poin kedua yang penting. Hampir semua ERP yang sudah digunakan oleh perusahaan besar di dunia pasti mempunyai workflow yang sudah baku. Fungsinya apa, agar aktivitas operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik dan tepat.

Akan memusingkan owner apabila prosedur atas alur kerja berubah-ubah terus. Yang membuat pusing bukan dalam pembuatannya, tetapi efek yang ditimbulkan. Contoh inefisiensi.

Dengan berjalannya prosedur secara baku. Semua organisasi akan punya hak dan kewajiban untuk setiap tahapan. Pekerjaan akan lebih terukur dan hasilnya akan lebih baku. Tidak berdasarkan perasaan saja.

Mungkin dua hal tersebut menjadi masukan bagi pemilik perusahaan atau tim yang didelegasikan oleh perusahaan untuk mempertimbangkan implementasi ERP.

Apabila ada informasi yang dibutuhkan lainnya, dapat mengirimkan email ke saya daru@smartcounting.com agar bisa kita bahas lebih dalam lagi.

Regards,

Daru

 

Tags:

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × 4 =