Selamat Datang April

Persona Prospect
Bisnis

Selamat datang April

Bulan April, yang juga disebut permulaan kuartal 2 (Q2) menjadi lebih berkesan daripada bulan sebelumnya di kuartal 1. Kenapa begitu?

Dengan mulainya bulan baru di kuartal yang baru, saya dan tim bisa melakukan evaluasi atas proses yang sudah kita jalankan dibulan sebelumnya. Proses yang paling saya suka untuk analisa adalah proses mencari prospek (prospecting) dan menutup penjualan (closing).

Seperti yang kita tahu bersama, pekerjaan terbesar mempunyai bisnis adalah menghasilkan penjualan, memberikan jasa atau produk yang kita miliki dan mengulang proses tersebut dipelanggan kita atau pelanggan baru.

Dalam menghasilkan penjualan pun, tidak semudah membuka kantor dan menunggu ada pelanggan masuk atau panggilan telpon yang masuk kekantor untuk menanyakan produk maupun jasa yang kita miliki.

Tim marketing harus bekerja dalam menginformasikan kegunaan atau manfaat dari produk atau jasa yang kita miliki kepada sebanyak mungkin orang yang tentunya sudah kita klasifikasikan terlebih dahulu.

Pentingnya klasifikasi calon pelanggan untuk suatu bisnis akan memudahkan tim marketing untuk mencari dan mengirimkan pesan tersebut ke pihak yang sudah dibidik.

Contoh mudahnya seperti ini.

Diperusahaan kami, sudah menentukan persona dari calon pelanggan. Calon pelanggan kami adalah pemilik bisnis, generasi pertama atau generasi kedua, dimana rentang umur dibawah 40 tahun dengan pengalaman kuliah diluar negeri dan tertarik dengan penerapan teknologi diperusahaan yang mereka pimpin.

Dengan menetapkan persona tersebut, tim marketing kami akan memilah terlebih dahulu dan mempunyai fokus pada beberapa prospek yang dimiliki daripada menyebarkan informasi seluas-luasnya tanpa tahu peluang penjualan yang jelas.

Karena produk kami mempunyai manfaat kepada pemilik bisnis, maka kami tidak akan menawarkan kepada calon pelanggan yang tidak mempunyai bisnis atau orang yang belum mempunyai bisnis. Karena tentunya akan percuma dan manfaatnya tidak akan dinikmati.

Bagaimana menentukan persona yang tepat untuk prospek tersebut? Caranya melalui proses penilaian melalui hasil diskusi dengan calon pelanggan yang kita sudah lakukan perkenalan dan validasi dengan pelanggan yang sudah ada.

Contoh kembali, kalau kita perhatikan, rerata pelanggan kita itu pastilah mempunyai pola yang serupa. Apabila usaha kita adalah warung roti pisang bakar dan indomie, maka persona kita apa? Iya betul, personanya adalah anak muda dibawah umur 30 tahun, suka nongkrong dan pengeluaran maksimal dinilai 25ribu Rupiah.

Jadi metode yang harusnya dilakukan adalah memperkuat kehadiran warung dikampus atau dengan sosial media seperti instagram dimana saat ini sedang digandrungi oleh mereka.

Jadi sudahkah Anda tahu persona calon pelanggan dibisnis Anda? Mari dibahas dengan tim Anda dan coba divalidasi.

Salam,

Daru

sunartha.co.id merupakan website perusahaan kami dimana kami membantu perusahaan menengah dalam meningkatkan bisnis melalui implementasi alat bantu manajemen seperti ERP dan Business Intelligence Tools. Kami saat ini juga rutin berbagi setiap jumat pukul 15.30 – 16.00 dengan topik Business Intelligence Tableau. 

credit picture : www.thesempost.com

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen − eleven =