Perjalanan seorang pengusaha, sendirian kah? atau ramean?
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Selamat pagi. Salam sehat dan bahagia.
Sudah mirip motivator belum nih 🙂 Mestinya sudah ya.
Karena, kaya, banyak uang tapi nda sehat dan tidak bahagia apalah artinya, setuju bukan?
Bagi rekan-rekan semua yang sedang menunaikan ibadah puasa, saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa tahun ini ya, tetap semangat ya.
Ok, kembali ke topik bahasan kali ini.
Tidak perlu yang ribet, sulit dan rumit, kali ini kita bahas mengenai, sebenernya perjalanan seorang pengusaha itu enak nda sih?
Good question.
Karena saya lihat, beda banget waktu jaman saya kuliah dulu (waduh, tuir banget nih kelihatannya), peminat entrepreneurship atau kewirausahaan itu sangat sedikit sekali dibandingkan belakangan ini.
Tetapi flashback 10-15 tahun lalu, ternyata perjalanannya itu penuh dengan lika liku dan tantangan.
Ya iya dong, apa sih di dunia ini yang bisa mulus-mulus aja jalannya? Jalan tol aja ada bolong dan sambungannya, bener nda? Efek abis nyupir antar kota antar propinsi soalnya, jadi malah curcol.
Lalu, sesuai dengan quote Kang Mas “Chad Hurley” yang bilang, perjalanan seorang pengusaha itu sepi lho. Mungkin bisa diartikan seperti ini.
Perjalanan Seorang Pengusaha
Kalau saya dibilang pengusaha tapi kok saat ini lebih baik masi dibilang profesional.
Profesional yang masih digaji oleh bisnis saya sendiri, karna saya masih belum financial independent dimana saya menjadi komisaris-nya dan masih mengurus operasional dan aktivitas perusahaan.
Jadi, apakah perjalanannya benar-benar sepi? sedih? dan punya banyak tantangan?
Tentu saja, saya bisa bilang IYA.
Tapi apakah itu menyurutkan para pengusaha ini? Tentu tidak.
Karna apa ya? Bisa dibilang uang memang diawal menjadi bahan bakar yang menarik, tetapi at the end, membuat dan mengembangkan bisnis itu menjadi suatu keasyikan sendiri.
Apalagi bisa mendidik tim dan menyerahkan apa yang kita lakukan ke tim, itu akan terbayar saat Anda mendapatkan momen itu.
Lalu kesepian disini artinya apa? Mungkin karena pola pikir dan tindakan pengusaha itu agak beda dengan tim kita.
Kalau mereka bisa mengerjakan dengan baik apa yang kita harapkan, KPI atau target mereka sudah tercapai. Apalagi beyond? Wah tambah seneng.
Tapi kalau pengusaha atau mindmaster dibelakang ini, pasti beda.
Bagaimana dia bisa mengembangkan bisnis, bagaimana selalu paranoid dengan kondisi sekitar, ekonomi dunia, ekonomi Indonesia, dan segudang masalah lainnya.
Nah kesepian ini sebenarnya bisa tidak sepi-sepi amat sih, asalkan punya komunitas pengusaha, apalagi bisa sejenis, wah itu bisa jadi support system yang bagus banget.
Jadi, kalau teman-teman yang baru mau mulai, icip-icip, ya mulai aja dulu.
Nanti juga akan ketemu jalan, revisi strategi, evaluasi strategi dan execution lagi.
Never stop learning and iterate (coba terus) deh pokok e.
Wah, curcolnya panjang juga nih, saya doakan teman-teman semua bisa terus semangat ya. Amin
Bagi yang ingin berkenalan secara langsung dengan saya via Linkedin, boleh ya klik dan add saya saja.
Tertarik sama yang namanya tools yang biasanya kita gunakan diperusahaan top dan besar? Bisa hubungi tim saya dengan Mba Euis ya disini 081586902499
One response
[…] Perjalanan Seorang Pengusaha […]