Apa Tujuan Bisnismu
Pertanyaan yang bisa dibilang penting atau nda penting nih. Apa sih tujuan Anda berbisnis?
Sambil ganti lagu di Spotify saya dimalam ini dan selalu siap menunggu saya ketika siap untuk menuliskan kata-kata.
Baiklah, kenapa saya tiba-tiba bertanya demikian. Karena saya barusan mengikuti seminar atau workshop yang diadakan oleh Data Science Indonesia, singkatannya DSI.
Acaranya hari ini, Sabtu (saya nda tahu kenapa acaranya selalu sabtu) tanggal 5 Agustus 2017 di Kantor Pusatnya Go-Jek digedung Pasaraya Blok M.
Yes, gedungnya dilantai 6 dan 7 pusat perbelanjaan yang dulunya sangat terkenal akan ke-mehel-annya. Sekarang sudah ganti ke Pacific Place atau Grand Indonesia mungkin ya.
Kembali mengenai acara tersebut ya. Oiya, sebelumnya, jangan lupa mampir ke artikel blog saya yang lain dengan judul “Momentum Waktu“. Siapa tahu belum membacanya.
Kembali ke Laptop.
Acara yang diselenggarakan oleh DSI (singkatan dari data science indonesia) kali ini bertema tentang Pelanggan atau istilah kerennya “Customer”.
Dari salah satu pembicara yang ada, Pak Yongky Susilo dari Nielsen (ternyata beliau itu Executive Director ya, mantab) membagikan tentang 6 hal tentang Indonesia dimasa mendatang.
Singkat cerita, pembicaranya banyak soalnya, dari startup Go-Jek, Pegi-Pegi, OLX, Rumah123.com dan yang seru sesi terakhirnya, Hand-On di Tableau dengan Phyton.
Ok, Pak Yongky, pada salah satu slidenya, mempertanyakan tentang judul yang saya bawa kali ini, Apa Tujuan Bisnismu?
Yang pasti, beliau sambil menunjukkan slide berisi 4 gambar orang-orang yang sukses pada jaman sekarang seperti Steve Jobs, Howard Schultz (pasti kenal dong logo brand kopi hijau dengan wanita tersenyum disetiap cupnya), Jeff Bezos dari Amazon dan satu lagi saya lupa (maaf ya).
Saya ingat, ternyata Mark Z dari Facebook.
Kesimpulannya adalah, mereka bukan mengincar Uang, materi atau Harta teman-teman sekalian. Tetapi mereka mengejar “MIMPI” mereka. Yes, Dreams.
Mimpi yang mereka bayangkan akan jadi kenyataan dan membuat semua manusia (lebay ya) menjadi lebih enak hidupnya.
Contoh Alm Steve Jobs yang membuat saya mendengarkan musik jauh lebih mudah dengan hadirnya IPod.
Mark Z yang membuat semua ibu-ibu bisa reunian dan rendevouz dengan teman-teman yang susah untuk berhubungan kembali, bayangin hebatnya Facebook kan.
Sama dengan Om Howard Schultz yang membuat orang-orang ingin meeting dikedai kopi bisa tersalurkan hobinya (termasuk saya). Yang terakhir kurang tepat ya.
Ok, Jadi pada intinya, bisnis yang kita ingin bangun, haruslah memberi arti bagi pelanggan kita, bagi orang lain apalagi untuk banyak orang.
Sama seperti Go-Jek yang memberikan tempatnya untuk jadi Hub bagi pembelajaran kita-kita selama seharian ini.
Sudah dapat pencerahan hari ini? Mudah-mudahan ya? Semoga bisnis yang Anda rintis sekarang memberi arti bagi banyak orang atau minimum untuk karyawan Anda.
Selamat Beristirahat,
Daru
Bagi yang ingin berdiskusi langsung dengan saya melalui Linkedin, dapat mencarinya dengan melakukan search di Purwandaru Widyastono. Saya sangat tertarik dengan teknologi seperti ERP Cloud (Acumatica) dan Business Intelligence (Tableau). Saat ini saya sebagai Managing Director di PT Sunartha
2 Responses
Mantap
Terimakasih komentarnya Om Mahe