Mencoba Sesuatu Yang Baru

Bisnis

Mencoba sesuatu yang baru.

Mencoba Sesuatu yang Baru
Pic by Canva

Topik Mencoba Sesuatu yang Baru

Hai, selamat pagi.

Apakabarnya? Saya harap teman-teman semua sehat selalu dan diberikan keberkahan ya dalam aktivitas dan kehidupannya. Amin.

Kali ini tumben nih saya menulis pada hari Rabu, bukannya sabtu dan minggu.

Namanya juga mencoba sesuatu yang baru, jadi sah-sah saja bukan?

Ok. Back to the topics ya.

Kenapa saya mau menulis dengan topik ini. Tentunya tahu ya kalau saya lagi mau menulis sesuatu hal, biasanya karna galau dengan topik ini juga.

Pernahkah teman-teman merasakan hal yang sama?

Misalkan, tempat kerja baru? Lingkungan sekolah/kuliah yang baru?

Bahkan beli tas atau dompet baru?

Nah, pernah kan ya. Tetapi intinya, pikiran kita itu biasanya nyaman banget yang namanya kegiatan rutin atau barang yang biasa kita gunakan.

Karna zona nyaman inilah yang membuat kita enggan untuk mau melangkah ke tempat atau hal atau kegiatan lainnya yang dimana pikiran kita itu nda nyaman, bahkan untuk memikirkannya.

Idem ya? Setuju.

Lalu, kalau dalam hal bisnis seperti apa? Tahu istilah katak yang direbus pelan-pelan akan mati kan ya? Sama hal nya dengan bisnis kita yang kita tahu industri or kompetisi or even the market already change.

Kita harus apa? Adapt!

Betul, adaptasi. Karena siapa yang bisa adaptasi dan berubah yang akan memenangkan persaingan.

Whats Next? Setelah tahu kita harus mencoba sesuatu yang baru

Dalam bisnis maupun karier dibidang profesionalism kita pun harus seperti itu.

Contohnya saya nih, lagi melakukan evaluasi terus terhadap beberapa key parameter dari department, produk yang Sunartha miliki. Supaya apa? Ya tentunya supaya ada strategi or action plan yang bisa kita persiapkan dan eksekusi saat waktunya tiba.

Saya agak terheran-heran juga sih begitu ChatGPT muncul entah dari mana (padahal saya pemerhati lho ya) dan membuat geger Mbah Google/Alphabet Co sehingga sahamnya anjlok.

Coba bayangin, resources yang segitu besarnya saja selevel Google saja masih bisa kena distrupsi lho, apalagi kita? Or bisnis kita.

So what’s next? That’s the true questions.

Kita harus, apa ya istilahnya, prepare dan selalu awas sama yang namanya perubahan. Karena cuma perubahan itulah yang pasti ada.

Ilmu yang dimiliki musti bisa diupgrade, dilatih dan disempurnakan terus.

Kalau perlu punya mental distruptor, aih, gaya amat bahasanya.

Yes, mental, kalau gw jadi kompetitor gw sendiri, apa yang akan gw lakukan ya untuk ngerecokin bisnis gw.

So, akhirnya tulisan ini jadi pengingat saya nih.

Untuk saya, tim saya dan mungkin prinsipal-prinsipal saya yang mustinya tahu, diluar sana, or dunia itu selalu berubah, dan masalahnya berubahnya cepet banget.

Bagaimana dengan Anda? Tulis dikolom komentar ya? Atau mau kenalan di Linkedin langsung? Boleh.

Daru

Tertarik sama yang namanya tools yang biasanya kita gunakan diperusahaan top dan besar? Bisa hubungi tim saya, Mba Euis ya disini 081586902499

Artikel lainnya yang berguna dan bermanfaat untuk bisnis Anda:

Benchmark dalam bisnis

Manfaat menggunakan tandatangan digital

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × 2 =