Kesempatan berpikir kedepan, iya, jarang sekali kita dapat kesempatan itu bukan?

Sit Back, Relax and Enjoy Your Reading: Kesempatan Berpikir Kedepan
Apakabar?
Semoga keadaan teman-teman sekalian dalam keadaan sehat, baik dan bahagia, tidak kurang apapun itu. Amin ya.
Ternyata sudah cukup lama saya nda menulis pada blog pribadi saya ini. Tulisan yang seringkali menggambarkan kegundahan hati, cie..
Maklum, sebagai orang introvert, lebih sering saya menuliskan daripada bercerita. Eh, nulis blog tapi klo ada pembaca rutin, jadi ketahuan publik juga ya?
Tentu tidak, kan hanya beberapa topik yang memang saya mau bagikan dan siapa tahu topik tersebut sedang atau pernah Anda alami juga.
Jadi tanpa berusaha untuk menggurui siapapun, ya saya tuliskan saja. Anda dapat mengambil manfaat atau insight dengan pengalaman atau unek-unek yang saya hadapi.
Muncul disaat saya Sakit
Iya, terkadang kalau kita sedang ingin berpikir mengenai masa depan kita, pastilah jarang saat kita sedang sibuk-sibuknya.
Kali ini saya diberikan Tuhan untuk beristirahat sejenak setelah seminggu sebelumnya saya dan keluarga berkunjung ke beberapa kota di Jawa Tengah.
Seminggu jalan dan seminggu kemudian diberikan waktu istirahat Tuhan dalam bentuk sakit.
Dimana semua pekerjaan sedang lagi kecepatan yang tinggi-tingginya.
Wah, Perfecto (meminjam istilah kopi buatan Bang Jody ya).
Dalam hati saya berpikir, “Maksud Tuhan apa nih? Kok saya dan sekeluarga dikasi penyakit yang lagi happening ini, padahal sudah ini, sudah itu, masih saja kena!”
Biasa, mental block manusia yang selalu mengandalkan dirinya sendiri.
Tapi akhirnya saya mendapatkan pencerahan, Tuhan mau saya berpikir lebih jauh sedikit, bukan dari jarak dekat terus.
Ok, pesan sponsor dulu, jangan lupa mampir pada tulisan saya sebelumnya, salah duanya ada dibawah ini ya. Thank you.
Aplikasi Project Management: Pengertian dan Manfaatnya
Maksud Tuhan untuk Kesempatan Berpikir Kedepan
Lanjut ya, sambil ditemenin lagu teh Oca (Rossa) via Spotify, mari kita lanjutkan syurhatan kali ini.
Menilik perjalanan saya dalam hidup kebelakang, ternyata hampir 90% hidup saya itu selalu berkutat pada yang namanya bisnis dan bisnis.
Ok, it’s good by the way, but when you’re realized your not young anymore Daru, you have to think about your future, not your business alone.
Itu yang ternyata jadi pikiran saya selama saya sakit.
By the way, sakit saya ini, yang bisa membuat Aplikasi PeduliLindungi teman-teman jadi ada “Dark Theme” nya, adalah varian terbaru (secara anak IT gitu, maunya latest release) yang menyerang kepala dengan tingkat sakit kepala yang luar biasa.
So, be aware ya teman-teman.
Saya lanjutkan ya.
Menjelang umur saya yang akan ganti angka digit dibagian depannya, cita-cita saya adalah saya bisa membangun bisnis yang ready to scale and fly without me on it.
Nice dreams isn’t?
But the problems adalah bisnis saya (atau mostly bisnis lain juga) yang rely on people skills and owner skills tidak akan bisa semudah itu Vincenzo.
Start from 2009, with no plan, no money, no network, everything just based on trial and error.
Dan bisa survive sampai sekarang, akhirnya saya berkaca, not bad lah Ru. Bisa gaji beberapa karyawan, pernah masuk top partner dan contributors untuk SEA and Indonesia region.
And suddenly you’ve got this “Sick” and even you nda bisa tandatangan. Kacau.
Musti puter otak lagi.
Kesimpulan dari Kesempatan Berpikir Kedepan
Bagian part kesimpulannya:
Sebagus apapun bisnis Anda, always prepare good and dependables team on your back
True dan saya bersyukur banget sama Tuhan dan tim saya.
Mereka mau backup saya dengan daily task dan meeting – a lot of meetings yang sometimes kita memang harus, apa ya istilahnya, kasi panggung untuk mereka tampil, jikalau tiba-tiba, you’re not there anymore.
Simplyfied your process and train your team to mastered it
Bisnis saya sulit, rumit dan kompleks. Andaikan saya bisa membuatnya semudah dan sesimpel mungkin, I WILL DO IT RIGHT AWAY.
Konsultan Boss, beda sama mungkin punya pabrik kerupuk? hehehe, we never knows.
Apa maksudnya, It’s okay you want to learn anything in the world and make you satisfied sama dahaga ilmu, but, it’s not the path to be wealthy.
Contohnya saya, you named it, I know a lot about business process for several business, but the question is? Can you monetize that knowledge?
And so do your team, train them with your simple process and make them good at it. Repetitive makes perfect, kata mbah google bilang.
Last but not least, Try to Be the best at you Good at it.
Ini yang saya nda yakin nda pede.
I want to master everything. But not that the point. Terus terang saja, stress saya terus-terusan tinggi dengan adanya deadline and more deadline coming.
Apalagi tim saya, keluarga saya dan yang mungkin ngeliatin muka saya ikutan stress hehehe.
And I want to change it. I want to be the best or perfect that I’m good at it. Sisanya?
Berikan ke orang lain.
I think I’ve talk to much 🙂
Terimakasih untuk waktunya mendengarkan keluh kesah saya.
Karena pada point terakhir, I want to share my dreams and task to bring my business and maybe yours, please DM gw klo bisa bantu dibidang apa dan how we can collaborate.
Setuju?
Salam sehat selalu!
One response
[…] Kesempatan untuk Berpikir Kedepan […]