Punya Bisnis Lalu Dijual
Minggu Malam Enaknya Makan Indomie
Siapa yang seperti saya?
Disaat hujan-hujan, bingung mau makan malam sama apa, tetiba inget punya mie instan, dengan merk indomie, langsung deh dibuka sobeknya, dimasak, aduh sedapnya. Maaf ya yang jadi buat pada pengen masak Indomie saat ini juga.
Silahkan deh, bagi yang mau masak Indomie dulu baru lanjut baca tulisan saya kali ini. Jangan lupa tambahkan telur dan sawi ya.
Mankyus.
Sambil masak, saya juga punya lho tulisan-tulisan yang patut Anda baca seperti dibawah ini:
Ok, Indomie sudah siap didepan Anda? Sambil makan, bisa kita lanjutkan bahas ya, kenapa topik ini perlu dan penting saya bahas. Siap, lanjut ya.
Punya Bisnis Lalu Dijual, Kok Gitu?
Siapa dari kita yang ingin punya bisnis? Ok, cukup banyak ya, Kenapa saya katakan kalau sudah punya bisnis, rintis sampe cape-cape dan berkeringat, kok malah dijual Mas Ndaru?
Ok, ini ternyata alasannya. Dunia sudah berubah, termasuk dunia usaha. Tahukah Anda, ada berita yang mengejutkan yang baru-baru ini ramai diberitakan, bahwa ICBP (anak perusahaan Indofood yang fokus dengan produk Indomie yang kita bahas tadi) melakukan akuisisi ke Pinehill sebesar 44 Trilyun.
Wow, disaat dunia dilanda corona gini, ada berita duit segitu pindah kantong ke pemilik Pinehil. Dan ternyata, tahukah Anda, 49% pemegang saham Pinehill itu yang punya Indofood juga.
Nah, karena berita ini, saya jadi penasaran ingin menulis. Jadi, kalau kita build bisnis dan bisnis yang kita bangun bisa survive dan lari kencang, sebaiknya (kalau saya ya) dijual dan terus dikembangkan kedepan.
Tapi saya penasaran pendapat Anda semua sih, so please tulis komen dibawah ya. Namanya juga sharing pikiran bersama. Tidak ada yang paling tepat bukan?
Kalau Anda Gimana
So, menurut Anda gimana? Ternyata bisnis Indomie segurih dan senagih itu ya dalam hal return dan nilai pasar.
Saya tahu, lalu Mas Ndaru, kalau dijual, saya dapat apa dong? Kan saya mau diwariskan. Apalagi saya nda punya uang dong klo dijual?
Pertanyaan bagus, tapi sebelum saya jawab, saya pasang iklan dulu ya dibawah ini.
Kantor saya, membuka peluang bagi Anda untuk belajar tentang Tableau, tools kekinian untuk para analis dalam membantu pekerjaan mereka buat analisa dan laporan yang super fancy untuk boss Anda.
Tertarik dong disaat covid gini nambah skills? Bisa tanya-tanya lebih lanjut ke tim saya, Mba Euis dengan menghubungi dinomor WhatsApp berikut: 0815 8690 2500
Kalau masih penasaran ingin baca-baca dulu dan lihat silabus seperti apa, bisa nih baca diartikel berikut: Training Tableau Kekinian atau bisa juga join Grup WhatsApp Belajar Tableau
Cape juga ya nulisnya. Eh, tapi belum saya jawab ya pertanyaan diatas. Lalu saya harus bagaimana kalau bisnis dijual?
Ok, tentunya, akuisisi oleh pihak pembeli bisnis Anda, bisa kita buat ketentuan kan. Misal nih ya, ada yang deal-nya Anda tetap sebagai pemegang saham minoritas disitu. Ada juga Anda akan tetap menjadi komisaris misal keluarga Tirto di Aqua saat akusisi Danone.
Banyak kok opsi-opsi lainnya. Dan tentunya, Anda punya 1 set tim manajemen yang lengkap untuk membantu Anda mengembangkan bisnis Anda kedepan. Agree?
Harus dong. Baiklah topik kali ini cukup menarik perhatian bukan?
Senyum Anda mustinya sama dengan pemilik warkop di Afrika sesuai gambar saya diatas.
Yuk mari kita mengembangkan bisnis kita kedepan agar bisa Anda jual dan financially freedom. Amin.
Tertarik untuk membaca bahasan topik seperti ini, bisa baca diblog saya ataupun blog Sunartha ya.
Bagi Anda yang terlanjur tertarik sama Tableau itu apa dan kalau mau coba-coba download dulu, saya kasi link download gratis trial selama 14 hari disini: Download Sekarang Juga
Selamat menikmati Indomie Anda.
Salam,
2 Responses
[…] Atau bisa juga baca artikel berikut dari saya: Punya Bisnis Lalu Dijual. […]
[…] Punya Bisnis Lalu Dijual? Nda sayang? […]