Bisnis Saat Kondisi Buruk

Bisnis

Bisnis Saat Kondisi Buruk

Bisnis Saat Kondisi Buruk
Pic by Canva

Latar Belakang

Selamat datang, ke teman-teman yang sudah meluangkan waktu mampir ke blog saya.

Di hari sabtu yang cerah ini, kayaknya saya lagi pengen bahas tentang bisnis dikala buruk.

Soalnya, kalau bahas bisnis dikala suka dan lagi bagus-bagus aja, kayaknya semua orang juga bisa ya (kata siapa Mas? he3).

Kenapa saya nulis ide ini. Sepertinya kondisi ekonomi saat ini, mulai-mulai nda enak nih.

Kalau badan mulai nda enakan, artinya apa? Yes, kita harus istirahat or ubah strategi kita bukan?

Nah, apapun kondisi bisnis teman-teman, saya di Sunartha selalu pake tools yang bantu saya untuk memutuskan berdasarkan data. Boleh konsultasi dengan tim saya, Mba Puspa pada nomor whatsapp berikut ya: 081586902499.

Bisnis Saat Kondisi Buruk

Siapa sih yang mengharapkan kondisi buruk?

Saya aja nda mau, kalau bisa terus-terusan bahagia, mirip-mirip ending film drama korea, happily ever after kan?

Namun hidup di dunia nyata tidak seindah film-film romantis kan ya? Yups, kadang bisnis ada aja surutnya. Jarang pasang terus.

Nah, sekadar tips dari saya, sesama pelaku bisnis, yang kebetulan pernah kejeblos disaat tidak enak, dan bisa bertahan disaat tidak enak, ini ya tips nya:

Selalu Pantau Kondisi Bisnis Anda

Tubuh kita biasanya kasi tanda-tanda yang bilang, yuk istirahat yuk, jangan dipaksa kerja terus. Bisa pegel-pegel, batuk pilek, pusing or else.

Bisnis kita juga lho. Kalau teman-teman perhatiin, yang paling mudah adalah lihat di laporan terutama laporan keuangan teman-teman.

Kalau sudah ada tanda-tanda, penjualan mulai menurun, tagihan dari pelanggan mulai seret bayar, dan hal-hal kecil lainnya.

Sebaiknya mulai tuh siap-siap. Jangan digas terus. “All In Mas!” Jangan Mas Bro, sabar dan siap-siap injek rem dan kopling.

Evaluasi Strategi Bisnis

Dari data-data diatas, saya biasanya dapat dari ERP kantor saya, ada artikel bagus nih, bisa baca disini ya. Perkembangan software ERP.

Mulai lah saya rapat sama tim. Yups, saya sudah mencoba pensiun untuk jadi super man, pengen segera jadi super team, cape ternyata.

Kapan-kapan bahas tentang ini ah.

Biasanya strategi yang kita biasa jalankan, works untuk certain kondisi. Nah bisa tuh di cek ulang, apakah strategi yang sama works untuk kondisi bisnis yang kurang baik.

Atau perlu mencoba untuk produk baru? Harga baru mungkin? Promosi yang berbeda? Dan lainnya.

Karena, kalau kita nda pegang kemudi lagi, bisa lepas kendali dan malah tutup usaha kita kan?

Monitoring, Evaluasi dan Ask Mentor

Sebaik-baiknya strategi kita, tanpa ada monitoring, evaluasi dan nda bertanya ke orang-orang yang sudah melewatinya, kayaknya nda bakal bisa deh.

Ini pun yang saya jalankan, setiap gelombang besar (bukan riak ya) kita selalu coba menarik diri dulu, step a aside and evaluate. Ada yang salah dimana, dibenerin.

Dan pastikan cashflow dan saldo di bank aman dulu ya. Semakin tipis saldo bank, kita harus semakin gerak cepet (gercep), dan menyadari kalau kita sedang tidak baik-baik aja.

Kesimpulan

Akhirnya, part kesimpulan. Sebelum masuk ke bagian ini, boleh nih nyimak artikel yang saya buat yang lain Berani menerima tantangan? Berani dong ya.

Ingat, selalu ada siklus bisnis, ada up and down. Nah intinya adalah bagaimana kita bersiap-siap menghadapi kondisi pas lagi di down, dan nge-gas saat di up.

Ada beberapa pikiran yang bilang, Mas, mumpung yang lain ngerem, kita musti nge-gas. Gw sih setuju banget, tapi cek and re-check dengan bisnis teman-teman dulu.

Sembarangan nge-gas, apa bener dia mau tanggung jawab untuk kamu dan tim mu? Nda juga kan? Semua itu your call and your responsibility lho.

Tertarik untuk kenalan dan diskusi lebih banyak tentang bisnis, boleh add saya di Linkedin ya. Bantu saya untuk mencapai 10K network of people ya. Salam sukses untuk kita semua.

Daru

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × 3 =