Cara Mengembangkan Bisnis
Dilema Pemilik Bisnis
Selamat Pagi.
Di minggu yang teduh ini, saya menulis lagi di blog pribadi saya, purwandaru.com
Blog yang berisi tentang apa saja yang menjadi pemikiran saya, sambil lewat, supaya nda lupa dan bisa juga berbagi pengalaman tentang apa yang saya rasakan saat merintis, melalui tantangan dalam mendirikan dan menjalankan bisnis.
Karena saya berniat untuk mengurangi mengkonsumsi kopi, jadi slogannya bukan sambil nyeruput kopi kenangan mantan (sori ya) sekarang saya meneguk air putih saja, lebih sehat dan lebih natural he3.
Ok, back to topic, saya bagi tulisan kali ini pertama adalah dilema untuk pemilik bisnis. Yes, bagi Anda yang saat ini sedang bermimpi untuk merintis bisnis, bacaan ini bisa juga untuk referensi bacaan Anda.
Tapi kalau Anda yang yang sedang menjalankan dan mengelola bisnis, pasti Anda merasakan hal yang sama dengan yang saya rasakan. Betul, dilema bagi para pemilik bisnis adalah bagaimana saya dapat mengembangkan bisnis yang saya miliki.
Maka dari itu banyak sekali seminar dari pembicara-pembicara bisnis yang membahas topik ini. Pasti dong Anda pernah mengikuti seminar atau talkshow yang membahas hal ini? Saya pun juga kok.
Sambil memutar playlist di spotify, cari yang cozy seperti Olivia Wong.
Lanjut?
Mampir dulu dong di tulisan saya yang lain dibawah ini
Analisa Bisnis Film Gundala. Terimakasih yang sudah mampir ya.
Cara Mengembangkan Bisnis
Lalu bagaimana caranya Mas Ndaru?
Pengalaman saya terdahulu dan membaca pengalaman dari pemilik bisnis yang lain. Cara mengembangkan bisnis sebenarnya konsepnya sama.
Sama bagaimana ya? Sama dalam artian, bisnis yang bisa dikembangkan adalah bisnis yang pada setiap tahapannya sesuai dengan persiapan yang pemilik bisnis sudah kerjakan.
Seperti hal nya mengerjakan pekerjaan rumah waktu kita sekolah dulu. Dari tingkat dasar, menengah sampai atas (ketauan umur dong saya ya, karna sekarang sudah beda penyebutannya) pasti tugasnya berbeda-beda.
Bisnis pun sama. Tahap merintis akan punya tantangan sendiri, ekspansi dan tahap maturity (istilah manajemen bukalapak itu grown company).
Pertama, kita harus tahu, kita ada dimana nih fasenya. Kalau dulu saat saya merintis dengan modal pas-pas-an, fokus saya cuma satu. Survival.
Dengan artian, karna background keluarga orang keuangan, rajin tuh yang namanya mantengin laporan keuangan, duit sisa berapa di bank untuk bayar gajian tim. Bukan saya ya, tapi tim.
Mulai Dari Mana
Lalu kalau mengembangkan caranya gimana Mas? Sabar.
Pengembangan itu akan pas dan tepat kalau Anda sudah berhasil membuat bisnis Anda itu setidaknya tidak mengalami yang namanya kalau saya bilang bocor alus, aka bisnis yang Anda jalankan sebenarnya rugi.
Btw, yang kita bahas ini bukan ranah startup yang unicorn, decacorn ya. Ini konvensional bisnis. Klo Anda memang fokus disitu, ya gas pool aja, tapi pake itungan ya.
Pengembangan bisnis bisa dimulai dari horisontal, maksudnya bisnis Anda diekspan ke lini usaha lain (which is menurut saya berat nih, ngomong gampang). Misalkan dari tadinya jual kuliner martabak trus buat butik pakaian.
Kalau yang saya lakukan yaitu vertikal, yaitu fokus ke satu segmen tetapi melengkapi produk atau jasa yang similar atau mirip.
Mungkin karna bisnis saya terkait dengan jasa ya, jadi kualitas harus terus dijaga dengan baik. Ini contoh salah satu lini kami yang terbaru
Nah, setiap strategi tadi (ada 2 ya) itupun harus direncanakan dengan baik-baik. Karena kalau pakai dana internal, harus hati-hati, hasil uang jerih payah dan keringat lho.
Jangan lupa mempersiapkan tim yang tepat, ini juga salah satu challenge dan strategi pemasaran dan branding yang tepat. Banyak belajar saya disini.
Gimana, makin kebayang nda? Yuk diskusi lebih lanjut. Bisa add Linkedin saya dibawah ya untuk diskusi lebih lanjut.
Saya udahin dulu ya. Nanti kita lanjutkan lagi. Happy Sunday.
Salam,
4 Responses
[…] Cara Mengembangkan Bisnis […]
[…] Cara Mengembangkan Bisnis […]
[…] Cara Mengembangkan Bisnis […]
[…] Cara Mengembangkan Bisnis […]