Dikasi Waktu Istirahat

Bisnis

Dikasi Waktu Istirahat

Dikasi Waktu Istirahat
Pic by Canva

Sabtu dengan Hujan Rintik

Selamat pagi. Siapa yang sedang istirahat dihari sabtu ini.

Sambil melihat rintik hujan turun dari langit.

Meneguk segelas teh hangat sambil merenung-renung mau ngapain.

Slow dan santai aja Mas dan Mba.

Kita musti bersyukur, dikala kondisi yang semakin mencekam karena naik drastisnya Covid-19, teman-teman sekalian masi diberikan kesehatan untuk menjalani hari-hari yang ada.

Setuju ya? Siip.

Kita berdoa untuk teman, saudara, keluarga yang saat ini masi berada dirumah, rumah sakit, wisma atlit atau tempat isolasi karena positif Covid-19.

Juga untuk tenaga kesehatan, sehat-sehat selalu agar bisa terus membantu saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan ya.

Buat teman-teman, klo nda penting-penting amat, stay at home, beraktivitas dan jaga kesehatan selalu ya.

Let’s go back to the topic

Sebelum bahas topik kali ini, monggo yang belum mampir tulisan saya dan tim saya, tolong mampir, dibaca, dishare dan dilike ya.

Eh, nda ada tombol like ya? Nanti dibuat dulu deh 🙂

Supply chain, mandeg? Apa nih?

Penasaran untuk join Tableau Clinic dari Sunartha. Mampir ya.

Saya, sukanya kerja. Tanya pasangan saya.

Apa aja mau dipikirin, dikerjain, dievaluasi, diimprove dan segala hal terkait pekerjaan.

Mungkin tim saya, dalam hati mikir, ini orang apa nda ada pikiran lain selain kerjaan ya? Bener apa bener?

Nah, minggu lalu, saya diberikan waktu istirahat. Yes, saya dikasi waktu istirahat.

Karena badan cukup drop, maka saya bisa istirahat, melepaskan semua beban pikiran dikepala.

Berbagi task yang tadinya ada disaya semua ke tim kantor.

Dikasi Waktu Istirahat

Ternyata, bekerja secara terus menerus dan tanpa henti, mengejar kesempurnaan (bukan kesempurnaan cinta ya, jadi lagu) itu melelahkan.

Dulu, dan sampai sekarang sepertinya, saya berpikir, saya mau kerja keras disaat muda, dan nanti mau menikmati hasilnya.

Kata pasangan saya dong, nah, kamu uda kerja keras, buktinya kalah sama Tokopedia.

Btw bisnis saya lahir ditahun yang sama dengan Tokopedia.

Tentunya saya ngeles dong, wong dia ada investor, saya kan sendirian. Tapi intinya saya tetap kalah, dari sisi size, kecepatan dan yang lain.

Nah, disaat istirahat itulah saya nonton bagaimana Bro William diskusi dengan Bro Dedi C. Gimana tokopedia dari awal sampai sekarang dan bagaimana bisnis-bisnis UKM lainnya berusaha kesana, tapi nda bisa-bisa.

Pada Akhirnya

Ya, pada akhirnya, istirahat itu perlu bro dan sis. Mungkin sekarang kamu lagi bekerja keras nih. Dipekerjaan, dibisnis, rintisan apapun itu, kerja keras penting.

Tapi istirahat juga sama pentingnya. Biar pikiran jernih dan kita bisa melihat sisi-sisi yang terlewat dari rutinitas yang kita lakukan.

Setuju ya?

Harus.

Sip, saya menikmati istirahat saya dulu ya, sambil memandangi hujan rintik disabtu pagi ini.

Have a nice day.

Daru

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − 2 =