Ilmu ekonomi tentang krisis ekonomi 2015. Pertanyaannya, apakah Indonesia tahun ini krisis ekonomi ga sih? Kok orang-orang ngeributin, dollar tinggi, indeks harga saham gabungan turun, harga barang-barang naik, bener ga sih ekonomi Indonesia krisis?
Itu pertanyaan temen ke saya, Ru, bisa bantu gw mahamin tentang krisis dengan versi sederhana ga sih? Wah, dalam hati saya, yang bener nanya hal yg sulit diterangin sama orang lulusan sarjana pertanian, mana pas kuliah bolos pula nyambi jualan kerupuk ha3…
Okeh, coba bahas ya. Jadi, masi inget kejadian dimana rupiah lagi berjaya sama yang namanya dollar ga? Kira-kira saat itu 1 usd sekitar 8rb-9rb an deh. Nah, klo ga inget, bagus lah.. klo ga salah jamannya bapake SBY jadi presiden. Hidup gmn? Enak?
Ya pasti enak, jadi analoginya, klo beli barang dari luar negeri kan pake dollar ya, misalkan, beli hape. Pasti lagi murah karena dollar lagi murah. Istilah ekonominya, rupiah menguat terhadap dollar. Coba bayangin klo barang apa2 murah, yg seneng siapa? ya pasti konsumen toh. Gajian 5juta bisa beli gadget2 bagus, makan tempe (eh tempe improt juga kan ya kedelainya?) trus aneka barang bagus lainnya.
Tau ga sih dibalik pelemahan dollar itu karena apa? Itu karena amrik abis kena masalah ekonomi yg namanya Subprime mortgage. Jadi, istilah gampangnya kridit kpr bagi orang2 yang sebenernya ga mampu untuk kridit karena ada beberapa pihak yang bingung mainan apa lagi disana. Cari mainan kok ngerepotin dunia yak ha3..
Ok, karena ada masalah begituan, ekonomi ngadat donk disana (US-red). Nah, caranya gmn biar mancing ekonomi jalan lagi? Pemerintah US dengan kebijakannya mengeluarkan uang yang beredar, sehingga yg tadinya banyak usaha yang mandeg, jadi jalan kembali.
Singkat cerita, karna kebijakan itulah, US Dollar jadi melemah sehingga perusahaan2 based on US bisa jualan ke dunia dengan harga yang kompetitif, cth hp, software, dan barang2 us lainnya.
Nah, begitu pemerintah US tahu ekonomi sudah membaik, dikeluarinlah kebijakan untuk narik kembali dollar yang tadinya digunakan untuk pancingan (klo ga salah namanya quantitative easining, mudah2an ga salah he3).
Efeknya apa untuk negara-negara lain? Yang tadinya uda seneng-seneng bisa belanja murah pake dollar, nah jumlah dollar yang beredar kan berkurang tuh, jadi naiklah si dollar vs mata uang negara lainnya.
Jadilah yang namanya orang bilang itu krisis ditahun 2015. Padahal klo mau dibilang krisis sih ga juga, tapi masalahnya, karena saking ketergantungannya kita sama belanja luar negri, contoh kedelai untuk tempe tadi ya. Makanya kita lumayan kena akibatnya.
Ok, panjang juga ya ceritanya. Besok kita sambung lagi okeh..
Regards,
Daru
No responses yet