Jangan Lihat Bisnis dari Sampulnya.
Selamat pagi, selamat menjalani hari yang baru untuk teman-teman yang sudah mempunyai bisnis sendiri, berencana memulai bisnis dan yang sedang melirik-lirik masuk ke suatu bidang tertentu.
Ada pepatah mengatakan “Jangan menilai buku dari covernya” kali ini saya juga mau share tentang bisnis dilihat dari sampulnya.
Kenapa saya coba angkat topik ini, agar yang kita cari dalam berusaha, bukan hanya cari sampul bisnis yang bagus saja, tapi konten atau isi dibisnis kita sendiri.
Mari kita mulai. Pengalaman saya bertemu banyak pengusaha atau pemilik bisnis, memberikan insight menarik tentang hal ini.
Sampul dibisnis saya coba artikan antara lain kantor yang bagus, kendaraan dengan tipe terbaik dan tahun terbaru dan seluruh fancy things yang membuat orang percaya bahwa bisnis yang dijalankan adalah yang terbaik.
Tetapi klo saya melihatnya dari sisi yang terbalik. Saya lebih suka melihat yang tidak terlihat didepan. Contohnya prosedur kerja, tim yang solid dan termotivasi dan last but not least, sisi keuangan perusahaan tersebut.
Kalau dibuat kurva normal, saya pernah bertemu dengan pengusaha yang ekstrim bergaya hidup mewah dengan posisi keuangan yang buruk dan ada yang pengusaha yang sangatlah sederhana dengan posisi keuangan yang sangatlah mengejutkan.
Rerata analis melihat yang tidak terlihat. Namun orang awam melihat yang terlihat. Pertanyaannya, jadi boleh tidak pengusaha menikmati keberadaannya? Saya bilang boleh saja asalkan tidak membuat dirinya stress sendiri dengan beban yang berat kedepannya.
Sampul yang baik tidak harus mahal dan mewah. Malahan banyak pengusaha yang baik berinvestasi dengan yang tidak terlihat didepan, tetapi apa yang mereka yakini diinternal mereka bahkan diri mereka sendiri.
So. Kesimpulannya adalah buat bisnis Anda cantik dan berguna bukan dari sampul semata, tetapi kuat dari sisi yang tidak terlihat seperti buku kuat dengan konten dan film dengan alur ceritanya.
Semoga tulisan kali ini bisa menginspirasi teman-teman semua.
Regards,
Daru
One response