Kalau punya 574 M, Anda mau ngapain?

Bisnis

Kalau punya 574 M, Anda mau ngapain?

punya 574 miliar

 

Baru-baru ini saya membaca sebuah berita hangat, tentang seseorang yang diduga meminta uang sebanyak 574 Miliar Rupiah kepada pengusaha atas pengurusan sebuah pekerjaan ke pemerintah.

Ya, itu 574 Miliar Rupiah adalah uang saudara-saudara. Bukan daun dan bukan juga kertas. Semuanya adalah uang. Ok, mari berandai-andai apabila saya mempunyai uang segitu banyak ya.

Hidup Bersahaja

Loh, kok hidup bersahaja Mas Ndaru? Bukannya duit segitu bisa dibelanjakan macem-macem. Ok, sini aku jelasin ya. Ini contohnya kalau punya dana 574 m

Hidup bersahaja yang saya lakukan itu sudah luar biasa lho. Nda percaya? Ok, asumsikan kita menabung dana 574 Miliar Rupiah ke Bank dengan deposito hanya 5% per tahun.

Saya bantu bagi ya, 574 Miliar dikali 5% adalah 28,7 Miliar Rupiah per tahun. Kemudian kita bagi 12 bulan sehingga nilainya adalah 2,3 Miliar per bulan saudara-saudara.

Sekarang, cari posisi apa yang punya gaji sebesar 2,3 Miliar Rupiah per bulan? Kalau pun mau punya 2 Miliar per bulan dengan asumsi punya ruko dengan sewa 100 juta per tahun artinya punya sekitar 2000 Juta dibagi 100 Juta, yes, punya 20 ruko dikali 12 jadi sekitar 240 ruko. Weleh…

Sederhana bukan? Makan diwarteg aja uda bisa kenyang sangat itu mah he3…

Sumbangan

Ya, saya akan menyumbangkan uang tersebut kepada yang membutuhkan. Kesiapa? Kalau saya sih mending dibuat dana abadi untuk beasiswa pelajar Indonesia yang membutuhkan.

Banyak sekali pemuda-pemudi Indonesia yang pintar dan berbakat perlu dibantu untuk membuat bangsa Indonesia ini lebih baik lagi. Karena terus terang aja gemes untuk lihat banyaknya kebutuhan orang dilapangan kerja tetapi kok nda matching  dengan lulusan yang ada. Setuju?

Investasi

Ok, investasi. Tapi investasi apa? Buanyak. Paling mudah adalah masuk ke sektor energi. Terutama startup-startup yang mempunyai visi jangka panjang untuk energi terbarukan. Mereka sangat sulit untuk mendapatkan investor yang bisa untuk return dalam jangka panjang.

Investasi lainnya adalah dibidang kesehatan. Yes, rumah sakit. Prospeknya masih luas dan besar terutama didaerah. Bisa buat beberapa ratus klinik apalagi BPJS sekarang bisa bantu operasional klinik tersebut untuk pembayarannya.

Investasi yang terakhir yang saya sukai adalah dibidang startups jasa keuangan atau fin-tech. Primadona masa depan. Siapa tahu ada bank yang naksir untuk akuisisi atau kerjasama. Namanya juga menghayal bukan? Sah-sah aja bukan?

Ok, tapi ini semua hanya hayalan kan Mas Ndaru? Betul, ini baru ngayal kok Mas dan Mbak. Saya juga tahu. Tetapi dari menghayal (yang tentunya masi gratis) kita bisa menentukan, mau kemana dana atau aset yang kita punya.

Bukan untuk kegiatan konsumtif semata bukan? Bayangin aja, masak punya dana segitu banyak langsung beli lambo, beli ferari halah, wong di Jakarta aja macetnya minta ampun. Mending duitnya dipake naik transportasi online sehingga bisa muter kembali ke masyarakat. Cie, sok idealis nih.

Nah, cukup ya ngayalnya. Sekarang saya mau promosi dulu nih. Kalau ada kesempatan, tolong mampir ke Link ini : Lowongan Kerja dan share bagi ada temen yang sedang mencari pekerjaan. Siapa tahu tertarik untuk bergabung dengan kami di Sunartha.

Sumber gambar : Kaskus

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × 5 =