Kegagalan Kebangkitan dan Proses Belajar

Preambule
Selamat malam Mas dan Mbak pembaca setia blog saya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Terutama para silent reader saya yang terus memberikan dukungan untuk saya terus menulis.
Ternyata sudah cukup lama juga ya hobi menulis saya ini saya tekuni. Bermula dari kebutuhan untuk mencurahkan pikiran, uneg-uneg, perhatian untuk bidang bisnis dan entrepreneurship yang saya geluti dan jadikan profesi.
Bermula dari hobi, eh akhirnya ketagihan untuk menulis sejak saya mulai menganalisa kira-kira bacaan dengan topik apa saja yang disukai. Tools yang saya gunakan yaitu Google Analytics. Dan tentunya belajar SEO sedikit-sedikit sehingga beberapa kata kunci masuk dan terindeks oleh Google.
Lanjut ya, poci-pocinya stop dulu. Malam ini mau bahas tentang topik kegagalan, kebangkitan dan proses belajar. Dan apa relevansinya dengan bidang usaha dan entrepreneurship.
Sebelum melanjutkan bahasan saya malam ini, monggo mampir disini ya Memilih Pasangan untuk baca sharing saya terbaru.
Kegagalan Kebangkitan dan Proses Belajar
Banyak para pelaku usaha yang sudah sukses, pasti ditanya tentang bagaimana cerita mereka menuju ke kondisi sekarang, yang banyak orang menganggap sebuah kesuksesan.
Sukses kalau menurut saya, bukanlah suatu tujuan. Jadi kalau mudik, kebetulan lokasi Mbah saya tinggal disebuah kota kecil di Jawa Tengah, kalau sudah sampe tujuan tuh rasanya plong banget.
Ternyata bukan saudara-saudara. Sukses itu bukan seperti itu. Karena apabila kita menganggap sukses sebuah tujuan, maka kita akan berhenti berproses setelah kita sampai.
Makanya saya coba bahas, bahwa untuk mencapainya, dibutuhkan proses tersebut. Proses yang saya alami sendiri bahwa ternyata belajar itu adalah sebuah proses didalam sebuah kesuksesan.
Contoh salah satu usaha yang saya dan tim jalankan sekarang. Sun Artha, yang kemarin kita sempat buat event dengan Prinsipal Acumatica Cloud ERP untuk industri manufaktur, selengkapnya bisa dibaca disini: Event Manufaktur
Bagi sebagian teman saya, kondisi saya sudah dibilang sukses. Kalau menurut saya pribadi, saya juga masih banyak belajar kok. Belajar dari pelanggan, belajar dari vendor/prinsipal, bahkan belajar dari komunitas bisnis dan teman-teman yang ada.
Karna saya tahu, begitu kita berhenti belajar dan beradaptasi dengan kondisi, terutama kondisi bisnis ya, sepertinya bisa dengan mudahnya keluar dari ring persaingan. Apalagi bidang IT ya.
Kesimpulannya
Kesimpulannya ya dari sharing saya kali ini dengan judul Kegagalan Kebangkitan dan Proses Belajar. Kalau mau mencoba mandiri dengan mendirikan usaha sendiri, persiapkan diri Anda dengan yang namanya kegagalan.
Saya yakin juga kok, meskipun kita profesional dibidang kita sekarang atau bekerja dengan orang lain pun pada awalnya pasti akan gagal dahulu dan kita belajar dari kegagalan terus.
Gagal dan kebangkitan menjadi 1 paket yang tidak terpisahkan untuk menuju yang namanya kesuksesan. Jangan lupa belajar, berproses dan memberi pengertian kepada diri sendiri (dan tim tentunya) untuk hal ini.
Setuju?
Salam,
Daru
Saat ini, saya dan tim sedang mencari seseorang yang sangat menyukai proses ngutak atik data. Setiap harinya akan menggunakan dengan software Tableau Business Intelligence dan mempelajari tentang visualisasi data yang keren serta mengajarkan ke customer kita. Tertarik? Kirim CV Anda kesini ya Loker.
One thought on “Kegagalan Kebangkitan dan Proses Belajar”