Belajar Mengelola Cashflow Usaha disaat Covid

Bisnis

Belajar Mengelola Cashflow Usaha disaat Covid

Belajar Mengelola Cashflow Usaha
Sumber Foto: stylo.grid.id

Intermezo

Cashflow. Atau sering kita sebut juga arus kas.

Hal yang saat ini menjadi hal yang paling berharga bagi para pengusaha atau pemilik bisnis. Bagaimana tidak, ditengah kondisi pandemik seperti ini, sepertinya yang namanya uang kas itu seperti menguap diudara. Siapa yang setuju?

Kenapa saya mau bahas tentang hal ini? Mungkin karena saya berpikir, pasti ada teman-tema sekalian yang kesulitan atau bingung bagaimana ya caranya atau ingin ada opini kedua mengenai topik pengelolaan uang diusahanya pada saat seperti ini.

Berarti temen-temen datang ke blog yang tepat. Selamat datang ya. Bagi yang sudah pernah sebelumnya dan sering mampir, saya ucapkan ketemu lagi dan selamat membaca.

Sudah siap? Mari kita lanjutkan.

Sebelum lanjut membaca, tolong bantu saya dong, mampir ditautan berikut ini, saya berbagi tentang belajar Tableau, baru kenal Tableau, nda apa-apa, nanti disana diajarkan kok:

Belajar Tableau

Belajar Mengelola Cashflow Usaha disaat Covid

Mengelola cashflow secara sederhana adalah berusaha untuk mengurangi cash out dan menambah cash in sehingga kita tidak mengalami yang namanya defisit cash atau dana tunai.

Sesederhana itu memang dasarnya. Tetapi aplikasi secara nyatanya, kita bisa rincikan satu per satu kok. Mari kita bahas bersama.

Prioritas pertama kita dalam mengelola arus kas adalah kita harus membuat yang namanya eksisting model cashflow usaha kita.

Teman-teman bisa menggunakan aplikasi spreadsheet seperti excel untuk membuat gambaran alur penerimaan dan pengeluaran bisnis. Komponen apa saja yang harus dibuat, mudah, kita daftar saja. Yang pasti terbagi menjadi 3 bagian utama, sisi penerimaan yaitu kita akan mendapatkan uang dari mana saja, sisi pengeluaran dimana kita akan membayarkan uang tersebut kepihak lain dan yang terakhir sisi balance atau saldo yang kita miliki.

Bingung? Sabar, nanti bisa saya jelaskan satu persatu kok. Yuk mari dilanjut ya.

Yang jadi kendala disaat pandemi seperti ini adalah dimana pengeluaran kita sifatnya tetap sedangkan penerimaan kita, bersifat menjadi tidak menentu. Setuju?

Nah, dalam ilmu per-cashflow-an, ini sudah menjadi salah satu pertanda yang kurang baik. Apalagi kalau kita mempunyai yang namanya hutang yang perlu diangsur tiap bulan, apapun itu namanya.

Apa yang harus kita lakukan dong klo gitu? Prioritas.

Survival is the Key

Betul, kita harus menentukan prioritas terlebih dahulu. Misalkan usaha Anda mempunyai hutang rutin yang harus dibayarkan tiap bulan sedangkan dana yang Anda miliki, setelah dimasukkan kedalam excel tersebut hanya cukup untuk periode tertentu, tentunya kita harus memprioritaskan terlebih dahulu mana yang kita bayarkan.

Pada umumnya, prioritas pertama adalah membayar kepada pihak ketiga yang kita sudah mengambil fasilitas pinjaman tersebut. Namun, ditengah kondisi seperti ini, biasanya dan umumnya, kita masih bisa mengajukan yang namanya restrukturisasi pinjaman, sehingga kita bisa minta keringanan untuk metode bayar atau nilainya.

Kedua, kita juga harus melakukan prioritas kepada supplier utama kita dimana bisnis kita bekerja sama. Misalkan Anda berbisnis kopi, mau tidak mau, apabila Anda stop membayar supplier kopi Anda, ada kemungkinan Anda tidak akan diberikan pasokan bahan baku lagi bukan?

Tentunya Anda dapat berdiskusi dengan supplier Anda, bagaimana caranya agar hutang usaha yang dimiliki bisa dikelola dengan baik dan bagaimana kondisi Anda agar bisnis terus dapat jalan dan saling membantu ditengah kondisi seperti ini.

Ketiga, yang tentu tidak boleh dilupakan adalah karyawan dan tim Anda. Tentunya tanpa mereka, bisnis Anda tidak akan jalan bukan? Apalagi kegiatan produksi.

Prioritaskan untuk melakukan pembayaran gaji terlebih dahulu daripada biaya-biaya yang dirasa kurang perlu. Apalagi seperti contohnya karena tim Anda bisa work from home, pengeluaran utilitas kantor bisa dikurangi bukan?

Mari Kita Lanjutkan

Nah, kira-kira apalagi ya?

Tentunya kita harus pikirkan dari sisi penerimaan ya. Dari sisi penerimaan, tips yang paling mungkin kita lakukan adalah lakukan segala cara untuk mendapatkan penerimaan dari seluruh produk dan jasa yang kita miliki.

Contohnya kalau ditempat saya, Sunartha kami merencanakan marketing campaign seperti pembelian voucher implementasi dimana nilai yang dikeluarkan lebih terjangkau daripada implementasi full package.

Atau juga kita siap-siap dengan modul-modul yang lebih sederhana sehingga para pelanggan kami dapat menggunakan jasa yang ada dengan nilai yang lebih terjangkau agar kebutuhan cashflow tercukupi.

Dan juga kita bisa memulai menggunakan channel e-commerce seperti slogan berikut ini Mulai Aja Dulu yang Anda pastinya sudah kenal sebelumnya bukan?

Kesimpulan

Baik, karena sudah cukup banyak tips yang dibagikan diatas, dan semoga bermanfaat untuk rekan-rekan semua, seperti gambar dibagian blog yang saya lampirkan, stay safe and healthy, jangan lupa minum jamu ya (secara saya jadi endorse mba aurel nih).

Ada ide tulisan lain yang kira-kira bermanfaat untuk dibagikan? Yuk tuliskan dibagian comment dibawah ini ya.

Salam,

Daru

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × five =