Mulai Aja Dulu
Artikel Yang Tetap Hits saat Covid-19 Melanda
Akhirnya, saya punya waktu lagi untuk memperbarui tulisan diblog saya ini. Kenapa tidak? Setelah sekian lama tidak diupdate, masih saja ada pembaca setia, atau mampir aja karna penasaran sama judul tulisannya ya.
Mungkin Anda dan saya saat ini sedang bingung dan galau mengenai kondisi kedepan setelah Covid-19 ini. Ide mulai aja dulu menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan. Atau bahkan ide yang harus segera dieksekusi, tidak dipertimbangkan lagi.
Kenapa tidak? Menurut berita yang bersliweran diluar sana, banyak teman-teman yang dirumahkan dan otomatis menjadi jobless. Mungkin karena industrinya sedang bermasalah karena regulasi atau karena perusahaan tempat bekerja juga kesulitan untuk bertahan.
Kok saya jadi berpikir, mulai aja dulu ini jadi bener-bener harus dilakukan.
Kalau Anda bisa memasak, kenapa nda coba memasak dan dipromosikan melalui sosial media yang Anda miliki. Banyak media yang bisa kita pakai, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube, you named it. Tokopedia mungkin juga bisa.
Apapun itu, ide seharusnya tidak menjadi tumpukan ide saja, namun dieksekusi dan belajar dari hasil eksekusinya. Setuju?
Artikel saya yang original ada dibawah ya. Saling support untuk kondisi Covid-19. Semoga kita dapat melaluinya bersama.
Ide Banyak Eksekusi Minim
Siapa yang seperti ini?
Saya juga kok, santai aja, saya nda nyalahin Anda-Anda semua.
Ide saya banyak banget.
Mau buka usaha ini.
Kayaknya buat divisi itu enak juga.
Usaha client saya yang anu kayaknya untungnya gede.
Nah lho, itu maruk (kemaruk-bahasa jawane rakus) atau ngayal.
Beda tipis sih.
Cuma siapa sih yang nda kayak gitu.
Saya aja kepinginan. Ingin ngejalanin semua.
Banyak ide, tapi ujungnya hanya diujung mulut saja, tanpa adanya eksekusi.
Eksekusi yang serius, eksekusi yang konsisten dan pembelajaran yang menerus.
Mulai Aja Dulu
Daripada kebanyakan ide, mulai sekarang saya selalu mengingatkan diri saya.
Untuk yuk mulai aja dulu.
Mulai dari yang mudah dulu.
Dari yang sederhana dan bisa dilihat hasilnya.
Hasilnya belum sempurna, nda apa-apa.
Daripada manis dibibir (kayak judul lagu jadul ya) dan menguap seperti asap yang entah berantah.
Mending kita mulai pake slogan MVP (Minimum Viable Product). Tahu?
Itu lho, seminimum mungkin produk atau jasa yang bisa kita kasi ke pelanggan.
Contoh sederhana kalau dibisnis saya.
Saya mau jualan kopi nih.
Ya saya jualin aja kopi item (wong bisanya baru buat kopi item) ke sekitar kantor.
Nanti kalau udah ada respon dari pelanggan-pelanggan, baru deh belajar buat latte, cappucino dan menu-menu lainnya.
Slogan Tokopedia
Saya tidak dibayar dan diendorse oleh tokopedia ya.
Gini-gini saya pelanggan tokopedia lho.
Beli dari printer, makanan kucing, sendal kantor sampe barusan duren aja belinya dari toped.
Lalu, kok saya nda mulai jualan via toped. Ide bagus.
Mereka aja bisa, kok saya nda bisa ya? Padahal apa-apa ada.
Maksudnya ada komputer, internet dan barang dagangan.
Mungkin yang kurang niat.
Makanya slogan Nike dengan Just Do It dan Tokopedia yang Mulai Aja Dulu buat saya tahu.
Untuk memulai sesuatu itu mah nda usah dipikir panjang. Mikir harus ya! Tapi jalanin.
Lalu, bagaimana dengan Anda? Saya sih Mulai Aja Dulu.
Artikel paling rame dari blog perusahaan saya, silahkan mampir ya: Contoh Penerapan ERP
Kalau Anda penyuka film korea dan tertarik belajar bisnis sambil nonton, musti baca artikel saya yang ini: Belajar Bisnis dari Itaewon Class
Salam Malam Mingguan,
Daru
Saat ini saya bekerja di Sunartha, partner perusahaan untuk implementasi tools terbaik untuk meningkatkan bisnis mereka. Mulai dari Cloud ERP dan Business Intelligence sampai ke jasa training dan konsultasi.
Kami juga lagi mencari beberapa kandidat tim kami, tertarik? Kirim ke hrd@sunartha.co.id ya. Add saya di Linkedin Anda ya.
Artikel update 3 Mei 2020
3 Responses
[…] Sebelum membaca lebih lanjut, tolong sempatkan waktu untuk membaca tulisan saya yang lain: Mulai Aja Dulu […]
[…] Sebelum jauh membaca tulisan kali ini, luangkan waktu membaca tulisan saya yang lain seperti: Mulai aja dulu […]
[…] menulis tentang Tableau, baca tulisan kami lainnya: Mulai Aja Dulu atau Bagaimana Cara Memonitor Field Service […]