Finding the right one, susah nda? Pertanyaan yang jawabnya musti dipikir dulu.
Minggu yang nikmat bahas Finding The Right One
Selamat sore semuanya, gimana hari sabtu – minggu-nya?
Nikmat? Harus dong. Senikmat menyeruput secangkir kopi hitam. Ngebayangin aja udah enak banget.
Ok baiklah, kita bicara topik kali ini.
Tapi gw mau disclaimer dulu ya.
Kita nda bahas tentang jodoh ya, wkwkw
Pembaca kecewa nda ya kira-kira? Jangan kecewa ya, karna ini sama pentingnya kok.
Maksud saya nulis ini adalah, susahnya mendapatkan seseorang yang tepat untuk mengisi posisi yang kita harapkan di organisasi/bisnis.
Siap ya?
Puter lagu dulu sebelum nulis ya.
Is he or she the one?
Nah, itu pertanyaan yang saya selalu tanyakan dalam hati kalau saya setelah interview kerja.
Ok, yang belum kenal saya, saya saat ini didapuk (cie, bahasa sok resmi) menjadi salah satu director ditempat saya bekerja.
Nah, rutinitas ketika tahapan terakhir recruitment, pasti harus interview dengan salah satu perwakilan manajemen dong ya.
Dan salah satu pertanyaan (dalam hati saya) adalah benarkah dia itu orang yang terbaik untuk posisi yang lagi kita buka.
Jadi nda cuma nyari jodoh nih yang kadang kita tanya begitu.
Nyari tim juga sama kok, sama-sama meragu, bimbang, galau dan sebutin apa aja yang kira-kira muncul didalam hati.
Ini salah satu sisi dari interviewer ya, bukan dari orang yang di interview. So, biar netral aja, jangan dipikir yang interview itu cool dan santai2 aja, kita juga ada beban Mas dan Mba.
Whats next after “Finding The Right One”
Dan ternyata, kesimpulan yang kita dapatkan setelah melakukan interview ratusan pencari kerja, kesimpulannya adalah:
Tidak ada yang namanya The Right One
Yes, it’s true. Tidak ada yang namanya the right one.
Yang ada adalah kita harus mempercayakan posisi tersebut kepada yang bersangkutan berdasarkan proses yang kita lewati (kadang cepet, kadang lama juga).
Ganti Finding The Right One jadi Make Him/Her Be The One
Aduh Mas, ngomongin apa sih, Inggris atau Indonesia, campur-campur kayak anak Jaksel aja?
Iya, sorry-sorry. Intine, jadikan orang yang kita rekrut itu, gimana caranya jadi orang yang ideal untuk menempati posisi tersebut.
Rumus kita-kita di Sunartha (tempat saya kerja) nda ada namanya orang yang masuk langsung fit in ke pekerjaan, ada aja proses belajarnya. So, ajarin. Setuju?
Kesimpulan
Sebelum masuk ke kesimpulan, monggo mampir dulu ke artikel-artikel berbobot dibawah ini, sekalian dukung saya lah ya. Makasi
Kekayaan yang menguap, ngantuk kali sampe nguap segala ya?
Tanda tangan digital yang masi copy paste hasil scan? Coba baca dulu yang ini, tanda tangan digital mitos dan faktanya.
Nah, baru masuk ke kesimpulan.
Intinya, baik cari jodoh dan cari tim kerja, jadi curcol nih.
Kita itu musti bisa yang namanya adaptasi. Semua itu harus beradaptasi, ya kita, ya tim baru kita.
Karena klo saklek plek plek nda ada tuh bakalan yang cocok.
Betul nda? Nah, gimana, lagi cari kerja? Mau coba bergabung dengan Sunartha? Ayuk lah apply ditempat kita, lagi cari nih btw posisi2 yang bisa ningkatin skills kedepannya.
Salam nyantai, enjoy your finest hour, bsok uda kerja lagi.
Daru
One response
[…] Finding the right one […]